Zara merupakan brand ritel fashion ternama asal Spanyol. Hingga saat ini Zara memiliki gerai yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sudah banyak produk yang diluncurkan oleh Zara, mulai dari celana, jaket, baju, tas, aksesori, sepatu, jeans, parfum, hingga gaun (dress). Harga dress Zara original berkisar mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Jika menilik dari situs resmi Zara Indonesia, harga dress original saat ini dibanderol mulai Rp190 ribu sampai Rp900 ribuan karena sedang diskon. Jika tidak diskon, harga dress Zara original bisa dijual lebih dari Rp1 juta per potongnya. Zara selama ini terkenal dengan desain-desain busananya yang simpel, modern, dan juga mengikuti tren mode dunia. Tak heran jika banyak orang menyukai produk-produk Zara.
Selaku produsen Zara, Inditex SA bahkan tetap berhasil meraup laba di tengah lonjakan inflasi global pada tahun 2022 lalu. Laba sebelum bunga dan pajak dilaporkan naik menjadi 2,43 miliar euro atau Rp36,1 triliun dalam 6 bulan hingga Juli 2022. Menurut para analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan laba sebesar 2,36 miliar euro.
Sedangkan pendapatan semester pertama Inditex SA mencapai 14,8 miliar euro, naik 25 persen (year-on-year/yoy) dan juga melampaui ekspektasi analis. Dalam enam pekan pertama kuartal ketiga, pendapatan Inditex meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Grup fast fashion terbesar di dunia yang menaungi merek Zara Home, Massimo Dutti, Bershka, Oysho, Pull&Bear, Stradivarius, Uterqüe, dan Lefties ini sudah berhasil mendorong para pelanggan untuk berbelanja sementara inflasi telah mendorong harga naik di banyak pasar yang lebih besar.
Di sisi lain, berdasar dari UBS rupanya harga rata-rata item pakaian Zara naik 12,2 persen pada Juli 2022 dibanding tahun sebelumnya. Ini lebih tinggi dibanding dengan pesaing Hennes & Mauritz AB yang meningkat 5,6 persen.
Menurut seorang analis di Societe Generale, Anne Critchlow, perusahaan dengan cerdik menerapkan ke harga produk sehingga mereka tak mengalami masalah ekonomi yang signifikan. “Jelas bahwa Inditex berhasil meneruskan inflasi harga input secara selektif dan tidak mengalami kesulitan yang signifikan melalui margin kotor,” ujarnya, seperti dilansir dari Bisnis.
