Seafood atau makanan laut seperti cumi-cumi biasanya dibeli dalam wujud segar untuk kemudian segera diolah jadi aneka sajian. Selain dibeli dalam kondisi yang masih fresh, banyak juga orang menyukai cumi asin. Cumi asin biasanya dikeringkan dan memiliki cita rasa lebih asin, sehingga bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Cumi asin kerap dijual dalam satuan per ons (100 gr), per 1/4 kg (250 gr), 1/2 kilo (500 gram), dan 1kg dengan harga variatif, tergantung kualitas dan ukurannya.
Sebagai gambaran, di pasar tradisional seperti Pasar Grogol Jakarta harga cumi sotong asin 1 ons dijual Rp14.350. Sedangkan di Sidoarjo, baby cumi kering asin 1 ons ukuran 3,5-4,5 cm harganya Rp19 ribu. Harga cumi asin 1 ons yang berlaku di setiap tempat mungkin bisa berbeda-beda.
Jenis cumi asin yang beredar di pasaran ada bermacam-macam. Misalnya cumi sero yang pipih panjang dengan ukuran panjang sekitar 8-10 cm. Kemudian, ada juga cumi asin kecil atau baby cumi biasa dengan panjang sekitar 2-3 cm. Ada juga baby cumi bertelur dengan panjang 1-2 cm yang badannya agak menggelembung dan keras.
Cumi asin kerap diolah untuk dijadikan sambal cumi, tumisan, atau aneka masakan lainnya. Meski nikmat disantap kapan saja, konsumsi cumi-cumi agaknya perlu dibatasi. Pasalnya, makanan laut satu ini sering dikaitkan dengan makanan tinggi kolesterol. Apalagi jika cara pengolahannya kurang tepat.
Cumi-cumi sebetulnya merupakan makanan rendah lemak jenuh. Namun, cumi-cumi yang diolah dengan cara digoreng mungkin akan meningkatkan kandungan lemak jenuhnya. “Batas konsumsi kolesterol harian adalah 300 miligram per hari. Artinya, 100 gram cumi-cumi memenuhi hampir 90 persen kebutuhan kolesterol harian kita sehingga kita perlu berhati-hati, terutama bagi orang dengan riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi,” demikian seperti dilansir dari Livestrong melalui Kompas.
Sementara itu, American Heart Association merekomendasikan supaya asupan lemak jenuh tidak lebih dari 5-6 persen total kalori harian kita untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Apabila kebutuhan harian kita 2.000 kalori, maka porsi lemak jenuh tersebut sama dengan 11-13 gram. Dari 85 gram cumi-cumi mentah mengandung sekitar 0,3 gram lemak jenuh total. Tetapi, cumi-cumi juga mengandung lemak sehat, sekitar 0,09 gram lemak tak jenuh tunggal dan 0,4 gram lemak tak jenuh ganda.
