JAKARTA – Di era yang semakin sibuk, memang semakin banyak orang yang beralih ke AMDK (air minum dalam kemasan) karena diklaim lebih praktis, tetapi tetap menyehatkan. Di pasaran dalam negeri sendiri, sudah ada puluhan merk AMDK yang menjadi favorit masyarakat, salah satunya Club. Menyediakan beragam kemasan mulai gelas, botol mini, hingga botol besar, harga Club pun relatif terjangkau.
Air mineral Club diklaim diproduksi dengan kebersihan dan teknologi tinggi. Selain itu, juga diproses dari mata air alami. Diproduksi oleh PT Tirta Bahagia (sekarang berganti nama menjadi PT Tirta Sukses Perkasa setelah diambil Indofood) dan sudah eksis sejak pertengahan dekade 1980-an silam, Club awalnya menyasar konsumen di Jawa Timur, tetapi lantas berkembang dan bisa ditemukan di hampir seluruh Indonesia.
Selain diklaim bersih dan sehat, salah satu kelebihan AMDK Club adalah punya harga relatif terjangkau dan hadir dalam beragam kemasan. Untuk Club botol mini kemasan 250 ml misalnya, sekarang ditawarkan dengan harga cuma Rp3.000 per botol. Sementara itu, apabila membeli 1 dus langsung berisi 24 botol, harganya mulai Rp32 ribuan saja.
Meskipun mungkin pendatang baru, Club, beserta merk lainnya seperti Cleo dan Le Minerale dikatakan telah menggoyang kemapanan Aqua sebagai pemimpin pasar AMDK di dalam negeri. Menurut pendiri dan CEO Corporate Innovation Asia (CIAS), Indrawan, apa yang membuat persaingan ini semakin menarik lantaran adanya gerakan masif dan strategis dari para pemain kecil di industri ini yang berupaya untuk menggoyang kedigdayaan sang penguasa pasar.
“Terdapat 900 perusahaan AMDK di Indonesia dengan 2.000 merk yang menggarap pasar. Berbagai merk AMDK pun menggunakan jurus masing-masing untuk merebut hati dan dompet masyarakat Indonesia,” ulas Indrawan, dilansir dari Swa. “Seperti Le Minerale yang menggunakan strategi pemasaran yang menekankan benefit air mineralnya yang mengandung unsur mineral baik.”
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi AMDK, Rachmat Hidayat, menyebutkan bahwa penjualan industri AMDK diprediksi akan tumbuh di atas 5 persen sepanjang tahun 2023 ini menjadi 30 miliar liter. Salah satu pendorongnya adalah berbagai kegiatan menjelang Pemilu 20234. “Kampanye Pemilu 2024 akan memunculkan banyak acara yang melibatkan banyak orang, sehingga berpotensi mendorong konsumsi dan permintaan AMDK, khususnya kemasan botol dan gelas,” ujar dia, dikutip dari Katadata.
