Kaya Vitamin untuk Kesehatan, Ini Harga Caisim 1 Kg di Pasaran

Harga Sayur Caisim
Sayur Caisim (Sumber : semarangkota.go.id)

Jenis sayuran yang menyehatkan dan juga nikmat untuk dikonsumsi sebenarnya ada banyak. Tak melulu berkutat pada kangkung, bayam, atau kubis, Anda dan sekeluarga bisa juga menikmati sayur caisim. Caisim atau sayur hijau mudah diolah jadi aneka yang menggugah selera, mulai dari ditumis hingga dijadikan sayuran untuk pelengkap bakso. Caisim biasanya per ikat atau 1 kg dengan harga yang cukup terjangkau.

Sebagai informasi, di pasaran online harga caisim 1 kg dibanderol sekitar Rp16 ribuan sampai Rp28 ribuan. Sedangkan harga caisim per ikat seberat 150 lebih murah, sekitar Rp3 ribuan saja. Sayur caisim bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional maupun supermarket terdekat. Namun, perlu diingat bahwa harga caisim di setiap tempat bisa saja berbeda-beda, tergantung dari penawaran pihak penjual.

Bacaan Lainnya

Caisim disebut-sebut sebagai sayuran yang kaya vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K. Selain itu, Caisim juga mengandung karbohidrat, protein dan lemak yang baik untuk tubuh. Kandungan caisim diklaim sangat baik untuk kesehatan. Caisim kabarnya memiliki manfaat untuk mencegah kanker, menurunkan risiko jantung, dan memperkuat sistem imunitas. Caisim juga mampu menstabilkan tekanan dan menurunkan berat badan.

Caisim banyak sekali digunakan dalam Asia, khususnya masakan Cina. Caisim bisa dimasak langsung dengan cara ditumis ataupun dijadikan campuran mi goreng ataupun capcay. Agar manfaatnya makin bisa dirasakan, caisim saat ini banyak dibudidayakan dengan cara organik, tanpa menggunakan pestisida ataupun pupuk kimia selama proses tanamnya.

Sayangnya, menjelang bulan Ramadan ini rupanya harga bahan-bahan pokok termasuk sayur caisim dikabarkan mengalami kenaikan. Di Sleman misalnya, sawi caisim harganya naik dari Rp5 ribu jadi Rp7 ribu per kg (kilogram).

Menurut Sukarti penjual bahan pokok di Sleman, signifikan harga bahan pokok terjadi dalam minggu ini. Kenaikan harga pasaran dipengaruhi dari harga petani, yang juga naik dan dibarengi dengan kebutuhan masyarakat yang masih tinggi dalam bulan Syaban ini. Misalnya, banyak masyarakat yang mengadakan acara hajatan hingga kenduri nyadran. “Permintaan yang tinggi, berpengaruh pada harga,” ujarnya, seperti dilansir dari Jawapos.

Pos terkait