Minuman kolagen belakangan ini begitu populer di kalangan wanita. Selain memiliki cita rasa yang enak dan menyegarkan, collagen drink juga disebut-sebut memiliki manfaat positif untuk kecantikan dan kesehatan. Bahkan, artis cantik Prilly Latuconsina meluncurkan produk minuman kolagen sendiri yang dinamakan Before After Me Collagen by Prilly Latuconsina. Berbeda dari collagen drink lokal, produk BAM milik Prilly ini memang dijual dengan harga agak mahal, yakni Rp314 ribu per box isi 15 sachet @20 gram.
Before After Me Collagen adalah minuman serbuk rasa stroberi. Minuman satu ini diklaim mengandung jutaan manfaat baik dari stroberi, tinggi serat, dan kaya akan vitamin. Before After Me Collagen kabarnya diproses dengan teknologi dari jepang, sehingga membuatnya layak untuk dikonsumsi oleh siapapun.
Produk yang telah terdaftar di BPOM ini diklaim mengandung 5.000 mg kolagen per sajian, tinggi protein, kalsium, vitamin B9 (asam folat), vitamin C, vitamin D, serat pangan, sumber selenium, dan tinggi seng. Before After Me Collagen disebut bermanfaat untuk kesehatan kulit, rambut, meredakan nyeri sendi, baik untuk kesehatan tulang, jantung, otak, dan mampu meningkatkan massa otot.
Yang lebih menarik lagi, konsumsi Before After Me Collagen secara teratur juga diklaim dapat mencegah kerontokan dan ketombe, mencegah jerawat, mencerahkan wajah, memudarkan kerutan dan noda hitam, mencerahkan bibir hitam, melindungi kulit dari sinar UV, hingga membantu menurunkan berat badan.
Namun, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi minuman berkolagen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Fitria Agustina, Sp.KK, FINSDV, salah satu yang harus diperhatikan adalah kadar kolagen dalam minuman harus tercukupi. Menurut penelitian, tiap orang setidaknya butuh 300 miligram kolagen per kilogram berat badan. Jadi, jika berat badan 50 kg, maka ia butuh sekitar 15 ribu miligram atau setara 15 gram kolagen setiap hari.
“Dengan konsumsi 15 gram kolagen terhidrolisis yang ditemukan dalam darah efeknya dengan baik. Ada juga diberikan 12 gram, tapi ada juga berikan 35 gram, dosisnya harus cukup tinggi yang diberikan. Pikirkan juga bagaimana pemanisnya, takutnya setelah itu dapat efek sampingnya dari gula malah nggak baik,” kata dr Fitria, seperti dilansir Suara.