Madrid – Ribuan demonstran turun ke jalanan di Ibu Kota Spanyol, Madrid untuk memprotes kenaikan biaya energi, bahan pangan, dan BBM (Bahan Bakar Minyak). Kenaikan harga yang terjadi tersebut diakibatkan serangan Rusia ke Ukraina.
Menurut laporan TRT World, unjuk rasa berlangsung pada hari Sabtu (19/3) di hampir setiap kota di Spanyol, tetapi puncaknya ada di Madrid. Hal ini tampaknya dimanfaatkan partai sayap kanan, Vox yang berusaha memanfaatkan peningkatan ketidakpuasan sosial akibat biaya hidup yang kian melonjak. Banyak keluarga di Spanyol harus berjuang sangat keras dalam membayar tagihan hidup mereka.
Di luar Balai Kota Madrid, ribuan masyarakat Spanyol berkumpul dan mengibarkan ratusan bendera Spanyol. Tak hanya itu, sebagian besar dari demonstran menyerukan agar Perdana Menteri Sosialis Pedro Sanchez segera pamit dari jabatannya.
“Sanchez, kamu sampah, turunkan nilai tagihan kami!” teriak beberapa demonstran di antara seruan patriotik “Hidup Spanyol!”
Pada rapat umum yang dilakukan untuk menuntut tindakan pemerintah supaya menurunkan harga, Pemimpin Vox Santiago Abascal berpidato secara terbuka. Itu disambut meriah oleh para pengunjuk rasa.
“Kami memiliki pemerintahan yang paling buruk. Ini bahkan bukan pemerintah, ini adalah pabrik yang sengsara, yang menjarah, dan memeras pekerja melalui pajak yang kejam,” kata Abascal. “Kami tidak akan meninggalkan jalan-jalan sampai pemerintah tidak sah ini diusir.”
Dengan pidatonya, banyak demonstran yang bersorak sorai dan mendukung Abascal. Tak hanya itu, banyak pengunjuk rasa yang mengatakan pemerintah harus menurunkan pajak untuk membantu mereka berjuang dalam hidupnya.
“Sebuah negara yang menaikkan harga dengan cara ini dan tidak membantu warganya dengan menurunkan sebagian pajak, berarti menelantarkan rakyatnya,” kata Francisco, salah satu demonstran.
Keadaan di lapangan semakin memanas ketika para pengunjuk rasa mendapatkan dukungan dari PP. Oposisi utama Spanyol, Popular Party (PP) juga menuntut pemerintah segera menurunkan pajak.
“Pajak harus diturunkan sekaligus! Kita tidak bisa hidup dengan kenaikan harga BBM dan bahan pangan lebih dari 7% yang akan terus meningkat,” kata Pemimpin PP Alberto Nunez Feijoo pada hari Sabtu (19/3). “Data ini mengacu pada inflasi tahunan Spanyol, yang melonjak menjadi 7,6% pada Februari sebagai kenaikan tertinggi dalam 35 tahun terakhir.”
Tahun lalu, harga energi melonjak 72% di Spanyol, ini menjadi salah satu kenaikan harga energi tertinggi di Uni Eropa. Biaya itu kian melonjak lebih tinggi sejak serangan Rusia ke Ukraina dalam krisis yang memanas setelah pandemi.
Di sisi lain, pada hari Senin (14/3), pengemudi truk Spanyol mengumumkan pemogokan terbuka atas harga bahan bakar yang mulai naik. Kenaikan harga BBM juga telah mendorong UGT (Unión General de Trabajadores ) dan CCOO (Co-Chief Operating Officer), dua serikat pekerja terbesar Spanyol, untuk melakukan pemogokan nasional pada 23 Maret.
Kenaikan BBM tak hanya terjadi di Spanyol, tetapi juga di Indonesia. Dilaporkan dalam Republika, PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi. Kenaikan harga ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
Produk Pertamax Turbo (RON 98) tahun 2022 dijual Rp13.500 per liter, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp13.200 per liter, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp12.150 per liter untuk wilayah DKI Jakarta atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen. Sebagai perbandingan, pada tahun 2021, harga Pertamax Turbo dijual Rp 12.000 per liter, Pertamina Dex Rp 11.050 per liter, dan Dexlite pada harga Rp9.500 per liter.