Olahraga angkat beban menggunakan barbel atau dumbbell memang cukup efektif untuk membentuk massa otot sekaligus membakar kalori. Olahraga semacam ini relatif mudah dilakukan oleh siapa saja tanpa membutuhkan ruang yang begitu luas. Apalagi karena sekarang sudah tersedia berbagai macam jenis barbel yang harga jualnya bisa disesuaikan dengan budget. Nah, jika sedang mencari barbel yang murah, bisa mencoba barbel 10 kg dari bahan plastik.
Barbel plastik ini umumnya tersedia mulai dari bobot 1 kg, 2 kg, 3, kg, 4, kg, 5 kg, 6, kg, 7 kg, 8 kg, 9 kg, hingga 10 kg. Barbel plastik per kilo dibanderol sekitar Rp8 ribu. Jadi, harga barbel 10kg plastik kisaran Rp80 ribuan sampai Rp110 ribuan per buah, tergantung di mana membelinya.
Nah, bagi Anda yang sedang dalam rangka melangsingkan atau menurunkan berat badan biasanya dihadapkan pada dilema, sebaiknya berolahraga kardio atau angkat beban yang lebih efektif? Kardio sendiri adalah jenis latihan untuk meningkatkan detak jantung.
“Berdasarkan penelitian, semakin tinggi intensitas latihan kardio yang dilakukan, semakin besar pula kalori yang terbakar. Misalnya, seseorang dengan berat badan 73 kg melakukan jogging selama 30 menit dengan kecepatan lari sedang, akan membakar sekitar 250 kalori. Semakin cepat intensitas berlari, dengan durasi jogging yang sama, kalori yang terbakar bisa lebih banyak yakni 350 kalori,” demikian seperti dilansir dari Healthline melalui Kompas.
Sementara itu, bila melakukan latihan angkat beban atau barbel dalam durasi yang sama yakni 30 menit, maka kalori yang terbakar hanya sekitar 130-220 kalori. Oleh sebab itu, secara umum kardio dinilai lebih banyak membakar kalori per sesi dibanding angkat beban.
Namun, walaupun angkat beban tak membakar kalori sebanyak latihan kardio, rupanya angkat beban lebih efektif untuk membangun massa otot. Massa otot ini akan berpengaruh pada laju metabolisme istirahat. Metabolisme istirahat adalah energi yang dibutuhkan tubuh ketika sedang beristirahat. Jadi, ketika tubuh istirahat, pembakaran energi tetap berlangsung. Ini pun akan berdampak pada proses pembakaran kalori dan lemak. Berbeda dari kardio yang proses pembakaran kalori hanya terjadi ketika sesi latihan berlangsung.