Berguna untuk Ringankan Gejala Asma, Segini Harga Ataroc Sirup

Ilustrasi : Seseorang menderita asma - www.alodokter.com

Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, para penderita asma perlu menjaga kesehatan tubuhnya. Untuk mengatasi gejala asma, sudah banyak produk obat atau inhaler yang memang diperuntukkan penderita asma. Misalnya saja obat oral seperti Ataroc Syrup. Obat berwujud ini dijual dengan harga Rp66.909 per isi 60 ml di apotik.

Bacaan Lainnya

Ataroc adalah obat yang digunakan untuk meringankan sesak napas yang disebabkan oleh gejala asma bronkial, bronkitis kronik, dan emfisema pulmonum. Obat produksi Novell ini juga diklaim mampu mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Ataroc mengandung zat aktif Procaterol HCl, yakni obat golongan bronkodilator (agonis selektif beta-2 adrenergik) yang bekerja dengan melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang menyempit sehingga oksigen dapat mengalir lebih lancar menuju paru-paru.

Obat Ataroc Sirup bisa diminum oleh orang dewasa dan anak-anak saat atau sesudah dengan 2 x sehari 50 mcg, sedangkan untuk anak-anak dosisnya 1-1,25 µg/kg berat badan/kali untuk 2 kali sehari. obat Ataroc Syrup mungkin menimbulkan beberapa samping seperti palpitasi, demam, kemerahan, tremor, sakit kepala, pusing, lemah, gelisah, hingga mual.

Asma sendiri bisa dialami oleh siapa saja, termasuk . “Asma dapat dikenali dari beberapa gejalanya seperti batuk, sesak, mengi (wheezing), dan kadang adanya rasa nyeri di dada,” kata Dokter Ketut Suhendro, MKes., AIFO., SpOG, seperti dilansir Merdeka.

Sementara itu, Dokter Spesialis Siloam Hospitals Surabaya DR Dr Isnin Anang Marhana, SpP (K), FCCP, FISR, FAPSR mengimbau agar para penderita asma senantiasa menjaga imunitas tubuhnya agar tak tertular Covid-19. “ atau SARS Covid-19 umumnya memiliki gejala kesulitan untuk bernapas. Hal ini patut diwaspadai oleh para penderita asma,” beber dr Isnin.

Ia menjelaskan, penyakit asma lokasinya ada di bronkokonstriksi pada saluran napas. Terutama di saluran napas kecil dengan gejalanya sesak napas yang memiliki pola khas, misalnya pada malam hari atau pagi hari. Hal itu menurutnya akan diperberat jika penderita asma terkena virus corona, di mana lokasi penyakit ada di jaringan paru yang dapat memperberat gejala sesak napas. “Pada penderita asma, kondisi untuk terpapar virus corona dan bergejala tentu tetap ada kemungkinannya,” terangnya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan penderita asma untuk menerapkan protokol kesehatan dan melakukan manajemen pengobatan asma yang tepat. “Obat-obatan yang disarankan oleh dokter jangan lupa dikonsumsi sesuai anjuran dokter, terutama obat-obatan inhaler. Karena obat-obatan inhaler selain berfungsi sebagai reliever juga berfungsi sebagai controller supaya tidak mudah terkena serangan asma akut,” tuturnya.

Pos terkait