The Fed Kurang Hawkish, Rupiah Menguat Tipis pada Selasa Sore

Rupiah - (Sumber : www.vibiznews.com)
Rupiah - (Sumber : www.vibiznews.com)

JAKARTA – mampu menutup perdagangan Selasa (17/10) di area hijau memanfaatkan pernyataan pejabat Federal Reserve yang kurang hawkish mengenai kenaikan suku bunga acuan. Menurut laporan Bloomberg Index pukul 14.51 WIB, mata Garuda berakhir menguat tipis 5 poin atau 0,03% saja ke level Rp15.716 per AS.

Sementara itu, mata uang di kawasan Benua Asia terpantau bergerak variatif terhadap greenback. Baht Thailand menjadi yang paling terpuruk setelah anjlok 0,39%, disusul dolar Singapura yang terkoreksi 0,10%, yen Jepang yang melemah 0,04%, dan India yang minus 0,01%. Sebaliknya, peso Filipina mampu menguat 0,10%, won Selatan bertambah 0,09%, dan ringgit Malaysia naik 0,06%.

Bacaan Lainnya

“Rupiah diramal bergerak menguat pada perdagangan hari ini, yang dipicu pernyataan dovish dari The Fed Philadelphia yang berpotensi melemahkan dolar AS,” ujar pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, pagi tadi seperti dikutip dari CNN Indonesia. “Namun, penguatan akan terbatas mengingat kekhawatiran akan eskalasi perang Israel-Hamas.”

Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia, Patrick Harker, pada hari Senin (16/10) waktu setempat mengatakan bahwa bank sentral tidak boleh menciptakan tekanan baru dalam perekonomian dengan meningkatkan biaya pinjaman. “Saat ini kita seharusnya tidak memikirkan kenaikan apa pun dalam target suku bunga The Fed,” kata dia.

Menurut ahli strategi mata uang di , Christopher Wong, suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, ketahanan pertumbuhan AS yang relatif, dan kekhawatiran akan meluasnya konflik adalah beberapa faktor yang mungkin memberikan dukungan terhadap dolar AS. Namun, pernyataan The Fed yang kurang hawkish menunjukkan mereka mungkin menyiapkan panggung untuk jeda yang lebih lama. “Ini dapat memitigasi kenaikan greenback,” ulas Wong.

Dari pasar global, dolar AS berusaha bangkit pada hari Selasa ketika investor memperhatikan perkembangan di Timur Tengah dan bersiap menghadapi serangkaian pidato pejabat bank sentral pada minggu ini, yang dipimpin oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk mengukur prospek kebijakan moneter. Mata uang Paman Sam menguat tipis 0,05 poin atau 0,05% ke level 106,295 pada pukul 10.03 WIB.

Perhatian investor saat ini akan tertuju pada Powell, yang dijadwalkan menyampaikan pidatonya pada hari Kamis (19/10), di tengah minggu sibuknya pidato para kepala bank regional. Para pejabat Federal Reserve akan memasuki periode blackout pada 21 Oktober sebelum pertemuan pada tanggal 31 Oktober sampai 1 mendatang.

Pos terkait