Pada pasien yang mengalami keluhan depresi atau gangguan kecemasan, dokter mungkin meresepkan obat-obatan anti-depresan seperti Escitaloprams. Obat Escitalopram tersedia dalam beberapa merek dagang, seperti Cipralex, Depram, Elxion, Escitalopram oxalate. Harga Escitaloprams per box cukup mahal, bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Escitalopram berfungsi untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif, fobia, atau serangan panik. Escitaloprams bekerja dengan cara mengembalikan keseimbangan kadar serotonin dalam otak. Cara kerja tersebut akan membantu mengendalikan suasana hati. Dengan begitu, gejala depresi akan mereda dan suasana hati menjadi lebih baik. Escitalopram tergolong obat keras dan hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.
Di beberapa apotek, Escitalopram dalam merk dagang Depram 10mg 1 box isi 30 tablet dijual dengan harga Rp355 ribu. Kemudian, Cipralex 5mg harganya Rp348 ribuan per box, Cipralex 10 mg dibanderol seharga Rp653 ribu per box, Cipralex 20mg Rp1,3 jutaan, dan Espran 10 mg isi 30 tablet harganya Rp358 per box. Harga Escitalopram yang berlaku di setiap apotik kemungkinan bisa berbeda-beda.
Penggunaan Escitalopram perlu menggunakan resep dokter, memang bukan tanpa sebab. Seperti dijelaskan sebelumnya, Escitalopram termasuk obat keras yang bisa menimbulkan beberapa efek samping pada sebagian orang. Berdasarkan studi yang diterbitkan jurnal Tremor and Other Hyperkinetic Movements pada tahun 2017, antidepresan yang menyebabkan tremor yaitu SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) dan antidepresan trisiklik.
Escitalopram sendiri termasuk antidepresan SSRI. Menurut dr. Reza Fahlevi, SSRI dan antidepresan trisiklik berpotensi menyebabkan efek samping berupa tremor, lantaran kedua jenis obat ini memiliki efek ekstrapiramidal. “Artinya, kedua obat ini dapat merangsang sel-sel saraf di bagian tertentu, sehingga menyebabkan efek samping berupa tremor,” kata dr Reza, seperti dilansir dari Klikdokter.
Sel saraf yang dimaksud adalah bagian otak yang berfungsi mengatur pergerakan otot. Saat sel saraf tersebut terganggu, gerakan gemetar tanpa sadar atau tremor pun terjadi. Cara mengatasi tremor karena efek samping antidepresan adalah berhenti minum obat pemicunya. Oleh sebab itu, dr. Reza menekankan pentingnya berkonsultasi dengan psikiater untuk memperoleh obat antidepresan golongan 2 atau 3 yang tidak menyebabkan tremor.