Difermentasi dengan Rempah, Elija Cokelat Krepes dari Malang Tembus Bali

Varian produk Elija Coklat Krepes (instagram: @coklatkrepes.elija)
Varian produk Elija Coklat Krepes (instagram: @coklatkrepes.elija)

Siapa yang tak suka makan cokelat? Cokelat telah menjadi camilan favorit semua kalangan. Di pasaran sendiri, tak terhitung berapa jumlah merk cokelat yang telah beredar. Nah, salah satu produsen cokelat di Kota Malang yang kini mulai dikenal adalah Elija Cokelat Krepes. Kabarnya, cokelat yang satu ini diproduksi lebih karena difermentasi sendiri dari buah kakao asli dan rempah-rempah pilihan.

Bacaan Lainnya

Elija Cokelat Krepes dibuat oleh tangan terampil Eliya Yuni Tarziah, seorang ibu rumah tangga di Arjowinangun, Kota Malang. Telah merintis usaha uniknya ini sejak 2014 lalu, kini Elija Cokelat Krepes mulai banyak dikenal. “Ada banyak pilihan produk, bahkan beberapa varian kami tambahkan rempah, seperti kunyit, serai, kencur, mente, dan kacang. Itu yang unik daripada buatan pabrik,” ungkapnya.

Hampir setiap hari, Eliya mengolah kakao atau buah cokelat di rumahnya, tepatnya di Perumahan New Puri Kartika Asri Blok O No. 118, Kelurahan Arjowinangun, Kota Malang. Cokelat Eliya diproses secara manual, mulai dari penjemuran, pengupasan, hingga fermentasi. Setelah selesai difermentasi, cokelat kemudian dipanggang dengan oven dan dihaluskan. Cokelat yang sudah selesai diproses bisa dimakan langsung atau diolah kembali sebagai bahan kue dan campuran minuman. 

Sementara ini, kapasitas produksi cokelat sehat Eliya berkisar 10 kg, tergantung kiriman buah kakao dari petani. Siapa sangka, cokelat buatan Eliya kini tak hanya dijual di pusat oleh-oleh Kota Malang, tetapi juga dipasarkan secara online hingga berbagai wilayah, seperti Jakarta dan Bali. Eliya pun rutin mengikuti acara pameran ke berbagai event guna mempromosikan produk cokelat sehatnya.

“Cokelat fermentasi memiliki kadar kakao 50%, sedangkan non-fermentasi kadar kakaonya 75%. Kadar tersebut tentu membuat rasanya berbeda,” papar wanita berjilbab itu. “Kami mengutamakan kualitas produk, sehingga memakai bahan baku langsung dari petani. Selain itu, kami juga ingin membantu mengembalikan eksistensi petani kakao di Indonesia. Ke depan, saya ingin punya kebun cokelat sendiri dan pabrik yang lebih besar.”

Selain Eliya, ada pula Studio Lukis Camilan Andika yang berlokasi di Jalan KH Yusuf 2A Perum City Inside Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang, yang mengolah cokelat dengan berbagai bentuk topeng Malangan mini yang dilukis menyerupai karakternya. Dijelaskan Luckys dari Studio Lukis Camilan Andika, awalnya mereka memang membuat coklat karakter. Saat bertemu dengan anggota dari Dinas Pariwisata Kota Malang, disarankan untuk membuat cokelat topeng.

Tak hanya topeng Malangan, UMKM asli Kota Malang ini juga menawarkan berbagai pilihan produk cokelat karakter lainnya. Setidaknya, Luckys mampu memproduksi 1.000 biji cokelat sehari bersama empat orang karyawannya. Mereka memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. “Harga jual bervariasi, mulai dari Rp7.000 hingga Rp75 ribuan, tergantung pilihan produknya. Sebagai oleh-oleh Malang, semoga produk kami bisa wisatawan,” katanya.

Pos terkait