Paradoks Pendidikan Indonesia: Lulusan SD Lebih Mudah Dapat Kerja Dibanding SMA!

Krisis Pengangguran Negara Asia - www.india.com
Krisis Pengangguran Negara Asia - www.india.com

Dalam sebuah fenomena yang dianggap sebagai anomali, tingkat pengangguran di Indonesia ternyata lebih tinggi di kalangan lulusan SMA/ dibandingkan dengan mereka yang hanya menyelesaikan pendidikan di level SD atau . Menurut data terbaru, lulusan pendidikan menengah cenderung menghadapi kesulitan yang lebih besar dalam mencari pekerjaan dibandingkan dengan lulusan pendidikan dasar.

Staf Khusus Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari, menyoroti masalah ini dengan mengatakan, “Lulusan SD dan SMP lebih mudah masuk ke pasar kerja karena mereka siap melakukan jenis pekerjaan apa pun yang tidak membutuhkan keterampilan tinggi dengan bayaran lebih murah.” Pernyataan ini menggambarkan realitas pasar kerja yang paradoks.

Bacaan Lainnya

Fenomena ini muncul karena kebanyakan perusahaan, khususnya yang bergerak di sektor padat , cenderung memprioritaskan perekrutan tenaga kerja dengan kualifikasi minimal. Hal ini dikarenakan kebutuhan mereka akan tenaga kerja untuk posisi seperti operator, keamanan, dan kebersihan, yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan tenaga kerja untuk posisi administratif atau manajerial.

Di sisi lain, lulusan SMA/SMK dan jenjang yang lebih tinggi seringkali menghadapi kendala terkait kurangnya keterampilan khusus yang tersertifikasi. “Ijazah akademis ternyata tak cukup untuk dapat diterima bekerja ketika tidak memiliki keterampilan khusus yang tersertifikasi,” ungkap Dita. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang ditawarkan oleh sistem pendidikan dan kebutuhan dunia kerja.

Untuk mengatasi kesenjangan ini, pemerintah Indonesia berfokus pada pelatihan vokasi dan penguatan pasar kerja domestik. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas angkatan kerja dan meningkatkan penyerapan mereka di industri yang relevan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penganggur di Indonesia per Agustus 2023 mencapai 7,86 juta orang dari total 147,71 juta angkatan kerja. Angka pengangguran ini masih lebih tinggi dibandingkan sebelum , dan mayoritas penganggur adalah generasi muda, khususnya gen Z, yang mencatatkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi.

Pos terkait