Kreativitas produk UMKM di sejumlah daerah harus mampu bersaing di tengah pasar bebas. Apalagi, tak sedikit pelaku UMKM khususnya produk makanan, gulung tikar karena tidak mampu menarik minat konsumen. Untuk itu, Studio Lukis camilan Andika Malang memiliki cara lain dalam meningkatkan daya tarik produknya. UMKM ini menawarkan produk cokelat dalam bentuk topeng sebagai ikon Kota Malang. Tak heran jika penjualan camilan cokelat topeng meningkat sebagai oleh-oleh wisatawan yang berkunjung di Kota Malang.
Topeng Malangan dikenal sebagai salah satu budaya tari tradisional di Kota Malang. Karakter topeng yang begitu bervariasi, kemudian dikenal sebagai ciri khas Kota Malang. Bahkan, sebagai upaya melestarikan budaya, Studio Lukis Camilan Andika yang berlokasi di JL. Kh Yusuf 2A Perum City Inside Tasikmadu, Lowokwaru, Kota Malang ini mengolah cokelat dengan berbagai bentuk topeng Malangan mini yang dilukis menyerupai karakternya. “Awalnya kami malah membuat coklat karakter. Saat bertemu dengan anggota dari Dinas Pariwisata Kota Malang, kemudian disarankan untuk membuat cokelat topeng,” ujar Pelaku UMKM Studio Lukis Camilan Andika, Luckys.
Usaha Luckys sebenarnya dimulai dengan memproduksi keripik pisang berbagai varian rasa. Namun seiring waktu, dia pun ingin mengembangkan camilan dari cokelat yang disukai semua kalangan. Dari hasil kreativitas tersebut, produk cokelat buatan Luckys mampu membuat orang penasaran.
Proses pembuatan cokelat topeng mini sendiri dimulai dengan pembuatan cokelat yang dibentuk di cetakan silikon hingga pewarnaan. Cokelat mini tersebut dilukis sedetail mungkin mirip karakter topeng Malangan yang diinginkan. “Kami punya resep khusus untuk adonan cokelatnya, sehingga rasanya tentu lain dari yang lain,” tambah Luckys.
Tak hanya topeng Malangan, UMKM asli Kota Malang ini juga menawarkan berbagai pilihan produk cokelat karakter lainnya. Setidaknya, Luckys mampu memproduksi 1.000 biji cokelat sehari bersama 4 orang karyawannya. Studio Lukis Camilan Andika juga memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. “Harga jual bervariasi mulai dari Rp7.000 hingga Rp75 ribuan, tergantung pilihan produknya. Sebagai oleh-oleh khas Malang, semoga produk kami bisa menarik wisatawan,” tutupnya.
Selain Luckys, ada pula seniman di Kota Malang, Djoko Rendy yang juga menyulap olahan coklat menjadi Topeng Malangan. Tujuannya tak lain supaya seni Topeng Malangan yang merupakan topeng khas Malang semakin banyak dikenal. Djoko membuat olahan cokelat itu di salah satu lapak di Pasar Senin Bareng Kota Malang. Olahan cokelat yang diberi nama Cokelat Topeng Nareswari dijual Djoko dengan rentang harga Rp3.000 hingga Rp350.000 sesuai dengan ukuran.
“Karena biasanya orang melihat topeng saja sudah takut. Maka patut kita coba lewat makanan. Ibu-ibu biasanya senang memasak, sedangkan anak biasanya senang cokelat,” kata Djoko, seperti dilansir Kompas.