Cadangan Devisa Naik, Rupiah Tetap Berakhir Melemah pada Selasa Sore

Rupiah melemah
Rupiah melemah (Sumber : www.liputan6.com)

JAKARTA – Rupiah tetap tertahan di area merah pada perdagangan Selasa (7/3) sore meskipun devisa Indonesia untuk bulan Februari 2023 dilaporkan mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut Index pukul 14.59 WIB, mata uang Garuda berakhir melemah 72 poin atau 0,47% ke level Rp15.367 per dolar AS. 

Bacaan Lainnya

Siang tadi, Bank Indonesia melaporkan bahwa cadangan devisa pada bulan Februari 2023 kembali meningkat, yakni sebesar 140,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.156,4 triliun. Cadangan devisa tersebut naik dibandingkan posisi Januari 2023 yang tercatat sebesar 139,4 miliar dolar AS, yang dipengaruhi penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri .

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran luar negeri pemerintah, juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor,” papar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono. ““Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.”

Sayangnya, laporan cadangan devisa tersebut gagal mengatrol nilai tukar rupiah, yang juga dirasakan sebagian besar mata uang . Mayoritas kurs di Benua Kuning memang terpantau gagal menaklukkan dolar AS, dengan pelemahan terdalam dialami peso Filipina sebesar 0,46%, diikuti won Korea Selatan yang turun 0,28%, baht Thailand yang terkoreksi 0,21%, dan yen Jepang yang drop 0,13%.

Padahal, dolar AS terpantau bergerak lebih rendah pada hari Selasa menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang akan menjadi fokus investor untuk petunjuk arah yang kemungkinan akan diambil bank sentral AS dalam mengatasi inflasi yang kaku. Mata uang Paman Sam melemah 0,144 poin atau 0,14% ke level 104,206 pada pukul 10.52 WIB.

“Powell kemungkinan akan mengungkapkan kekhawatiran yang meningkat seputar inflasi tetapi mungkin akan berhenti meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 22 Maret,” ujar kepala ekonom di NatWest Markets, Kevin Cummins, dilansir dari Reuters. “Kami menduga dia akan terdengar tidak berkomitmen untuk saat ini dan mengambil isyarat dari data penting yang akan datang.”

Pos terkait