Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Bidang Perikanan, Kota Malang, mengadakan pelatihan budidaya ikan tawar dalam ember (budikdamber). Kegiatan ini ditujukan untuk ratusan anggota dasa wisma, yang kali ini dipusatkan di Aula Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bidang Perikanan, Kota Malang. Dalam rangka memberikan wawasan dan pengetahuan tentang budidaya ikan, terutama air tawar.
Dispangtan Bidang Perikanan, Kota Malang, memandang bahwa usaha budidaya ikan sedang banyak peminatnya. Tak hanya dari kalangan generasi muda, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga. Selain itu, banyak para pemula yang menekuni budidaya perikanan, tetapi seringkali mengalami kegagalan, akibat tidak mengantongi ilmu yang tepat.
Hal itulah yang menjadi landasan Dispangtan Bidang Perikanan, Kota Malang, untuk memberikan pelatihan bagi para ibu anggota dasa wisma. Mereka dibekali wawasan tentang metode budidaya ikan paling sederhana yang bisa dilakukan di rumah, meski dengan lahan yang terbatas.
Sebanyak 240 peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan antusias. Mereka diajak mempelajari proses budidaya ikan lele sejak awal hingga panen. Materi tersebut disampaikan oleh seorang trainer yang berpengalaman. Pemateri pun menjabarkan proses budidaya ikan air tawar dalam ember lewat penyampaian yang menarik, sehingga para peserta mudah memahaminya.
Pelatihan sendiri dimulai dengan pengenalan mengenai budikdamber. Berupa pemaparan materi proses budidaya ikan, beserta penanganan penyakit selama proses budidaya. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara pemateri dengan peserta. Pada akhir pelatihan, peserta diajak untuk mempraktikkan teori-teori secara langsung.
Antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk mengikuti pelatihan budikdamber. Terbukti dengan jumlah peserta yang mencapai ratusan orang, sehingga panitia membagi sesi pelatihan menjadi tiga tahap dalam waktu tiga hari lamanya. Pada akhir sesi, panitia membagikan bibit lele secara cuma-cuma kepada masing-masing peserta.
Proses budikdamber sendiri pada dasarnya cukup mudah, sehingga bisa diterapkan oleh siapa saja. Terutama bagi mereka yang memiliki hobi memelihara ikan. Metode ini memanfaatkan lahan kosong seadanya, meski ukurannya sempit. Selain itu, juga bisa diselingi dengan budidaya tanaman sayur, atau biasa disebut dengan aquaponik. Sehingga satu media dapat menghasilkan dua jenis sumber pangan sekaligus.
Tujuan pelatihan, utamanya adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga secara mandiri. Budidaya ikan tawar dalam ember juga dirasa berpeluang sebagai ladang bisnis, guna meningkatkan perekonomian keluarga.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Arif Wahyudi, inisiator kegiatan. Menurutnya, kegiatan pelatihan budidaya ikan tawar dalam ember merupakan wujud kepedulian, sebagai upaya peningkatan gizi dan ekonomi keluarga.
Harapannya, pelatihan ini dapat memotivasi peserta untuk menjalankan budikdamber sendiri di rumah. Tentunya secara berkelanjutan, sehingga tujuan dari pelatihan seperti yang disampaikan inisiator dapat terwujud.
Meski proses budidaya ikan air tawar dalam ember dinilai mudah, masyarakat tetap membutuhkan pelatihan, agar mengetahui metode yang baik dan benar, sehingga mengurangi risiko gagal panen.
Salah seorang peserta, Rizky yang berasal dari Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang menyatakan senang dapat mengikuti pelatihan tersebut. Dirinya merasa optimis dapat mengaplikasikan materi pelatihan sendiri di rumahnya, dengan harapan hasil budidaya dapat memberikan manfaat bagi keluarga.