Penting untuk Ibu Hamil, Segini Biaya Tes TORCH di Prodia dan Pramita

Pemeriksaan TORCH Ibu Hamil - (www.healthline.com)
Pemeriksaan TORCH Ibu Hamil - (www.healthline.com)

TORCH termasuk tes yang penting dilakukan oleh ibu hamil atau mereka yang sedang menjalankan program kehamilan alias promil. Pemeriksaan TORCH adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya Toksoplasmosis, lain/other infection, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex virus. Tes TORCH bisa dilakukan di berbagai tempat, termasuk Laboratorium Klinik Prodia dan Pramita dengan biaya mencapai jutaan rupiah.

Sebagai gambaran, di Lab Prodi biaya TORCH dipatok sekitar Rp3.514.000. Sedangkan di Laboratorium Pramita biaya panel TORCH berkisar antara Rp3,95 juta sampai Rp4,75 juta. Biaya tes TORCH di Prodia dan Pramita memang relatif mahal karena mencakup beberapa pemeriksaan sekaligus.

Bacaan Lainnya

Meskipun biayanya mahal, tes TORCH direkomendasikan untuk dilakukan pada ibu yang merencanakan untuk hamil atau ibu hamil di trimester pertama. Selain itu, TORCH juga dapat dilakukan pada bayi baru lahir yang menunjukkan -gejala terkena TORCH, seperti berat dan panjang badan yang lebih kecil dari bayi seusianya, katarak, trombositopenia, kejang, kelainan jantung, tuli, pembesaran hati dan limpa, sakit kuning (jaundice), dan keterlambatan pertumbuhan.

Selain TORCH, Ketua Satgas HIV Ikatan Anak Indonesia (IDAI), Endah Citraresmi juga mengingatkan pentingnya menjalani tes HIV bagi semua ibu hamil. Hasil tes HIV akan menunjukkan status ibu dari virus tersebut. Jika positif HIV, maka dapat dilakukan upaya untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.

“Tes TORCH pada ibu hamil ini kan beken ya dilakukan. Selain itu, perlu juga tes HIV, penting karena kita punya obat pencegahan penularan dari ibu ke bayi,” jelas Endah, seperti dilansir dari Merdeka.

Endah menjelaskan, sekitar 90 persen HIV pada anak merupakan imbas penularan dari orang dewasa. Padahal, apabila sejak hamil telah dilakukan tes HIV dan dilakukan upaya tatalaksana yang tepat, maka anak yang lahir tidak akan tertular virus yang menyerang sistem imunitas tubuh tersebut. “Jadi, bukan setiap anak yang lahir tes HIV melainkan saat ibu hamil sudah tes HIV,” paparnya.

Jika hasil tes menunjukkan positif HIV, maka ibu akan diresepkan untuk mengonsumsi obat HIV, Antiretroviral atau biasa disingkat ARV. Obat tersebut berperan untuk menekan perkembangbiakan virus di dalam tubuh.

Pos terkait