Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh merupakan ponpes yang berlokasi di Jalan Joyo Agung no. 2, Tlogomas, Lowokmaru, Kota Malang. Salah satu ponpes terkemuka di Malang yang telah berdiri sejak tahun 1997 silam ini membuka jenjang pendidikan mulai TK, SD, SMP, SMK, Madrasah Al-Quran, hingga Madrasah Diniyah. Lantas, berapa biaya untuk mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh?
Berdasarkan informasi di brosur resminya, pada Penerimaan Santri Baru (PSB) 2022, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh mematok biaya formulir pendaftaran sebesar Rp100.000. Kemudian, calon santri juga akan ditarik infaq awal masuk pondok untuk kategori A sebesar Rp1.500.000, kategori B Rp2.000.000, dan kategori C Rp2.500.000. Kemudian, biaya perlengkapan pendidikan sebesar Rp1.500.000 (termasuk seragam, atribut, LKS sekolah selama 1 tahun, rapor, dan kitab diniyah), sedangkan untuk syahriyah/bulanan sebesar Rp600 ribu per bulan.
Selain membayar biaya masuk Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, calon siswa/santri juga wajib melengkapi berbagai persyaratan, seperti mengisi formulir pendaftaran, fotokopi akta kelahiran, NISN dari sekolah asal, surat keterangan aktif dari sekolah asal, foto berwarna 3×4, serta menyertakan ukuran seragam (lingkar dada dan lain-lain).
Sedangkan untuk orang tua/wali calon santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh juga wajib menyertakan fotokopi KTP kedua orang tua, fotokopi KK (Kartu Keluarga), foto rumah tampak depan, bukti pembayaran listrik, bukti pembayaran terakhir PBB rumah, serta surat pernyataan orang tua. Setelah melalui proses verifikasi oleh panitia PSB, calon santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh diharuskan mengikuti tes seleksi berupa tes akademik, psikotes, dan juga wawancara.
Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh menyediakan fasilitas penunjang pendidikan yang lengkap. Bahkan ponpes satu ini bertekat untuk terus meningkatkan potensi pengembangan kegiatan ekonomi pesantren dengan berbagai jenis bisnis. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menopang 50 persen kegiatan operasional pesantren.
“Saya ingin hasil pengembangan ekonomi bisnis pondok bisa berkontribusi 50 persen untuk operasional,” kata pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Prof Dr Ir Mohammad Bisri, seperti dilansir dari Kominfo Jatim.
Prof Bisri menjelaskan, di ponspes ada banyak produk yang sudah terwujud dan berhasil dipasarkan. Salah satu produk yang dikenalkan adalah keju mozzarella. “Produk unggulannya keju ini. Tidak gampang ya. Tapi ini kami tidak menyebutnya unit usaha. Ini laboratorium pengelolaan keju mozzarella,” jelas Prof Bisri.
Alasannya, agar santri dan para alumni dapat belajar di laboratorium sekaligus belajar berwirausaha. Santri di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh diharapkan tak hanya belajar teori, tapi juga dapat mempraktikkan ilmu pengetahuan lewat laboratorium yang ada. “Kalau pemasaran sudah di seluruh Indonesia. Yang paling besar di Jakarta. Kami buka gudang di sana,” papar mantan rektor Universitas Brawijaya Malang ini.