Hungaria rupanya merupakan salah satu negara di Eropa yang menjadi tujuan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk menempuh jenjang pendidikan. biaya hidup dan biaya kuliah di Hungaria kabarnya relatif terjangkau. Terlebih karena ada banyak beasiswa yang ditawarkan oleh Hungaria untuk pelajar internasional.
Hungaria termasuk negara yang memiliki reputasi cukup baik di bidang pendidikan medis, sains, dan juga teknologi. Oleh sebab itu, banyak orang berbondong-bondong datang ke Hungaria untuk melanjutkan kuliah. Biaya kuliah di Hongaria kabarnya tak setinggi universitas lain di Eropa. Adapun uang sekolah sekitar 1.000 euro (Rp15 jutaan) per tahun untuk meraih gelar Bachelor’s Degree dan 1.500 euro (Rp23 juta) per semester untuk jenjang Master Degree. program studi obat-obatan dan kedokteran gigi membutuhkan biaya kuliah antara 12.000-16.000 euro (Rp181 juta – Rp241 juta), sedangkan program lain serendah 5.000 euro (Rp75 jutaan).
Kabar baiknya, pemerintah Hungaria belum lama ini menambah kuota beasiswa Stipendium Hungaricum untuk tahun 2023 bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin lanjut kuliah S1, S2, hingga S2 di Hungaria. Beasiswa Stipendium Hungaricum sendiri adalah beasiswa penuh dari pemerintah Hungaria yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa di dunia, termasuk Indonesia untuk melanjutkan studi di sana.
Tahun 2022 kuota beasiswa Stipendium Hungaricum diberikan pada 100 mahasiswa Indonesia. Sedangkan tahun 2023 ada penambahan menjadi 110 beasiswa. Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Sofwan Effendi sendiri mengapresiasi langkah pemerintah Hungaria tersebut.
“Dengan semakin tingginya minat WNI untuk studi ke Hungaria yang tercermin dari semakin meningkatnya jumlah pelamar Stipendium Hungaricum setiap tahun, maka diusulkan untuk menambah kuota beasiswa,” ujar Sofwan, seperti dilansir dari Kompas.
Sofwan pun menuturkan bahwa Ditjen Diktiristek akan menambah biaya hidup untuk penerima beasiswa Stipendium Hungaricum tahun 2022. Biaya itu untuk menutupi kekurangan biaya hidup selama maksimal 6 bulan yang disesuaikan dengan standar biaya hidup di Hungaria. “Kemendikbudristek telah menindaklanjuti surat dari KBRI kepada Mendikbudristek terkait permohonan top-up biaya hidup bagi penerima beasiswa Stipendium Hungaricum,” tuturnya.
Bidang studi yang bisa diambil dari beasiswa Stipendium Hungaricum antara lain, Ilmu Pengetahuan Alam, ekonomi, Teknologi Informasi dan Ilmu Teknik, dan Ilmu Seni, dan Keolahragaan. Cakupan beasiswanya juga cukup banyak, mulai dari tunjangan biaya kuliah, tunjangan hidup senilai Rp2 juta hingga Rp6,7 juta per bulan, biaya asrama, dan asuransi kesehatan. Pendaftaran beasiswa Stipendium Hungaricum biasanya dibuka mulai bulan November tiap tahunnya.