Pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Ponorogo resmi menambah jumlah anggotanya. Pada Selasa, 5 Mei 2025, sebanyak 220 anggota baru telah menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) dan selanjutnya dibaiat di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Kang Sugiri Sancoko, yang juga menjabat sebagai Wakil Koordinator Wilayah Banser Jawa Timur, mengekspresikan rasa syukurnya. Ia merasa bangga atas komitmen yang ditunjukkan oleh para kader Nahdlatul Ulama (NU) yang memilih untuk mengabdikan diri melalui Banser.
“Panjenengan sudah dibaiat, artinya harga diri Banser sudah ada di pundakmu. Harga diri NU juga ada di pundakmu,” kata Kang Bupati dalam sambutannya. Dengan kata-kata tersebut, ia mengingatkan para anggota baru tentang tanggung jawab besar yang mereka emban.
Kang Bupati juga menyampaikan dua karakter utama yang harus selalu dipegang oleh anggota Banser. Pertama, karakter pasukan. Ia menjelaskan bahwa setiap anggota Banser harus bergerak secara terorganisir, dalam satu barisan, dan tunduk pada satu komando. Hal ini penting karena Banser berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai Islam serta masyarakat.
Kedua, karakter santri. Menurut Kang Bupati, anggota Banser harus menunjukkan sikap hormat kepada ulama, berperilaku santun, dan menjadi teladan di lingkungan masyarakat. Ini penting agar citra Banser sebagai organisasi yang berlandaskan nilai-nilai luhur tetap terjaga.
Dia mengingatkan, baik saat bertugas maupun di kehidupan sehari-hari, para anggota Banser harus menjaga kehormatan diri dan organisasi secara bersama-sama. “Pasukan Ulama’, pasukan NU, adalah pasukan yang berkarakter santri,” tegasnya.