Selama tujuh hari liburan lebaran tahun ini, jumlah pengunjung ke Pemandian Alam Banyubiru yang terletak di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, mengalami lonjakan yang luar biasa. Berdasarkan data, total terdapat 9.150 wisatawan yang berkunjung antara tanggal 2 hingga 8 April 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 60 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5.725 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa, menilai tingginya animo tersebut menunjukkan ketertarikan masyarakat untuk berwisata ke Banyubiru. "Saya membuktikan sendiri kemarin datang, dan memang animo-nya sangat tinggi. Ribuan orang yang datang ke Banyubiru dalam satu hari," ungkap Agus saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu pagi (9/4/2025).
Di antara wisatawan yang datang, mayoritas berasal dari lingkungan lokal Pasuruan. Namun, Agus juga mengamati banyak kendaraan dari luar daerah yang parkir di area wisata. Rata-rata pengunjung tersebut adalah keluarga dari Pasuruan yang bekerja di kota lain dan memanfaatkan momen pulang kampung untuk berlibur.
"Karena momennya hari raya, jadi banyak pemudik yang bekerja di luar Pasuruan, dan mereka memanfaatkan pulang kampung ke Pasuruan sekalian liburan ke Banyubiru," jelasnya.
Meskipun dalam masa liburan ini, harga tiket masuk ke Banyubiru mengalami kenaikan dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000, hal ini tidak mengurangi minat pengunjung. Agus menambahkan, "Meski karcis naik tapi antusiasme pengunjung sangat tinggi. Mereka ingin menikmati segarnya air Banyubiru."
Melihat peningkatan jumlah pengunjung ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan berencana untuk melakukan revitalisasi di kawasan Banyubiru. Ada rencana untuk membangun kembali kolam buatan yang sempat ada di Banyubiru. Agus menekankan bahwa usulan anggaran untuk pembuatan kolam tersebut akan diajukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
"Kata Pak Bupati, Pemkab Pasuruan akan menyampaikan usulan. Termasuk akan memfungsikan areal yang belum terisi dengan wahana maupun pemandian buatan seperti dulu yang sudah bertaraf nasional," tutupnya.