Breaking News
Perkembangan Terbaru Konflik Israel dan Palestina     Mark Ruffalo Menyarankan Cara Presiden Biden Akhiri Kekerasan di Gaza     Kontroversi Pengajaran Sejarah Kolonisasi di Prancis     Anwar El Ghazi Dapat Ganti Rugi dari Mainz Usai Putusan Pengadilan     Perkembangan Terkini Konflik Israel-Palestina    

DPMD Probolinggo Adakan Penguatan Tata Kelola Keuangan Desa dan Berikan Penghargaan Desa Mandiri

KRAKSAAN – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo baru saja mengadakan acara penting yang berfokus pada penguatan tata kelola keuangan di desa-desa. Acara ini berlangsung pada hari Kamis, 28 November 2024, di Auditorium Madakaripura. Acara ini dihadiri oleh Penjabat Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto, Kepala Kejaksaan Negeri Probolinggo, Ahmad Nuril Alam, serta para camat, kepala desa, dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM).

Salah satu highlight dari acara ini adalah pemberian penghargaan kepada 105 desa yang telah dinyatakan sebagai Desa Mandiri. Penilaian penghargaan ini berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) untuk tahun 2024. Di antara desa-desa yang menerima penghargaan, Desa Klaseman di Gending, yang mencatatkan prestasi dengan menerima penghargaan selama enam tahun berturut-turut, menjadi sorotan khusus.

Pj Bupati Ugas Irwanto dalam sambutannya menekankan bahwa transparansi dalam pengelolaan dana desa sangat penting. Menurutnya, transparansi ini akan mendukung program-program prioritas pemerintah seperti mengentaskan kemiskinan dan menangani stunting. “Kemandirian desa harus diwujudkan melalui pengelolaan yang akuntabel demi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala Kejaksaan Negeri Probolinggo, Ahmad Nuril Alam, juga memberikan peringatan kepada semua desa untuk menjaga tertib administrasi. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum. Ia juga memperkenalkan inovasi berupa aplikasi yang dapat memantau dana desa secara real-time, yang diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran.

Kepala DPMD, Fathur Rozi, menyatakan bahwa capaian mendapatkan 105 desa mandiri melebihi target awal yang hanya 52 desa. “Ini adalah bukti sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan desa dalam mendukung pembangunan berbasis masyarakat,” katanya.

Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum yang positif untuk mendorong pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Probolinggo, memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat.